SIGATRA

Makna Hidup bagi Al-Qur'an

Diposkan oleh SIGAntengTRAyu Saturday, June 20, 2009

Kita hanya akan menyinggung arti hidup bagi manusia sendiri, kita
tidak akan menyinggung arti hidup bagi benda atau wujud lain. Bahwa
hidup pertama ialah di dunia kini dan hidup kedua berlaku di alam
Akhirat. Kedua macam hidup itu berlaku dalam keadaan konkrit. Banyak
Ayat Suci yang menyatakan hidup dua kali di antaranya ayal 40/11.


40/11. Mereka berkata: wahai Tuhan kami, Engkau matikan kami dua
kali dan Engkau hidupkan kami dua kali, dan kenallah kami pada
dosa-dosa kami, Maka adakah garis hukum untuk keluar?

Berbagai macam doktrin telah berkembang di muka Bumi, namun tidak
satupun yang memberikan alasan kenapa adanya hidup kini;
Masing-masingnya berbeda tentang pengertian dan tujuan hidup, hanya
Alquranlah yang dapat menjelaskan secukupnya hingga dapat dipahami
oleh setiap diri yang memerlukan.

Pihak atheis yang mendasarkan doktrinnya atas teori naturalism
tidak dapat memberikan alasan kenapa adanya hidup kini, kecuali
sebagai kelanjutan dari hukum evolusi pada setiap benda yang semenjak
dulunya telah mengalami perobahan alamiah. Sementara itu mereka
berbantahan pula mengenai hukum evolusi itu sendiri disebabkan oleh
banyaknya benturan atau dead lock dalam penganalisaan teori itu.
Benturan itu mereka namakan missing links. Dan akhirnya mereka akan
terpaksa meninggalkan semua doktrin yang mereka anut itu karena
penemuan-penemuan yang mereka dapati memang bertentangan dengan hukum
evolusi. Buat tujuan hidup, mereka juga tidak mempunyai arah dan
alasan yang tepat. Tetapi mmereka semuanya sependapat bahwa yang ada
kini akan musnah sendirinya di ujung zaman sesuai dengan menyusutnya
dan menghabisnya alat kebutuhan hidup atau disebabkan terganggunya
stabilitas susunan bintang di semesta raya. Mereka berkesimpulan bahwa
hidup kini dimulai dari kekosongan telah terwujud secara alamiah, dan
sedang menuju ke arah kekosongan alam semesta di mana setiap diri
hilang berlalu tanpa bekas dan tak akan hidup kembali. Tetap mereka
sengaja melupakan unsur Roh yang ada pada setiap diri itu.

Pihak yang menganut Faham Plurality atau Trinity, walaupun tidak
membenarkan teori evolusi, malah mengakui manusia ini memulai hidupnya
dari satu diri yang sengaja diciptakan Tuhan, tetapi mereka tidak
dapat memberikan alasan tentang maksud apa yang terkandung dalam
perencanaan penciptaan itu Selaku tujuan hidup, mereka sama sependapat
bahwa nanti akan berlaku kehidupan balasan sesudah mati, tetapi dalam
keadaan gaib bukan konkrit, di mana pribadi baik akan menerima
kebahagiaan jiwa dan peribadi jahat akan merana.

Pihak pertama di atas tadi bertentangan dengan ajaran Alquran
mengenai asas hidup juga bertentangan mengenai tujuan hidup, sedangkan
pihak kedua bersamaan dengan ajaran Alquran tentang asal usul hidup
juga bersamaan tentang tujuan hidup tetapi berbeda dalam hal gaib
dan konkrit. Sebaliknya kedua pihak itu sama sependapat tentang arti
hidup yang tidak lain hanyalah berjuang untuk kebutuhan dan kelanjutan
generasi, tetapl mereka melupakan bahwa pendapat demikian akan
berujung dengan pemusnahan generasi mendatang karena setiap diri lebih
mementingkan keadaan kini, tanpa ancaman resiko konkrit yang akan
dihadapi di Akhirat nanti.

Alquran, yang menjadi dasar ajaran hidup dalam Islam, memberikan
alasan dan keterangan secukupnya mengenai sebab, arti dan tujuan hidup
manusia kini.

Masing-masingnya disampaikan sebagai berikut ini :

A. Sebab adanya Hidup.

Semesta raya ini dulunya terdiri dari kekosongan total, tiada satu
pun Yang ada kecuali Allah yang ESA yang senantiasa dalam keadaan
gaib. DIA mempunyai maksud agar berlaku penyembahan terhadapNYA yang
tentu harus dilaksanakan oleh makhluk yang memiliki pertimbangan
wajar, dan perlulah diciptakan jin dan manusia yang akan menjalani
ujian dengan mana dapat ditentukan berlakunya pengabdian dimaksud.
Kedua macam makhluk ini membutuhkan tempat hidup di mana segala
kebutuhan dalam pengujian tersedia secara alamiah atau ilmiah, maka
diciptakanlah benda angkasa pada berbagai bentuk, massa dan fungsi.
Semuanya terlaksana secara logis menurut rencana tepat, dan tibalah
waktunya dimulai penciptaan jin dan manusia, masing-masingnya berbeda
di segi abstrak dan konkrit :


16/40. Bahwasanya Perkataan Kami pada sesuatu ketika Kami inginkan
hanyalah Kami katakan padanya : Adalah maka adalah dia.

39/62. Allah itu Pencipta tiap sesuatu dan DIA menjaga tiap sesuatu
itu.

85/16. DIA Pelaksana bagi apa yang DIA inginkan.


Setiap gerak yang berlaku di dunia Ini balk zahir maupun bathin
haruslah menurut kehendak dan ketentuan Allah, dengan itu dapat
ditentukanNYA seluruh peristiwa dalam sejarah dunia ini sesuai dengan
kehendakNYA. Dari itu tidak satu pun gerak di luar kehendakNYA dan
bukanlah manusia mempunyai daya kreasi sendiri kecuali yang
dikehendaki Allah lebih dulu.
Memang Alquran menyatakan: siapa berbuat baik mendapat balasan
baik begitu sebaliknya dan manusia disuruh patuh mengikuti ajaran
Allah hingga siapa yang engkar akan dimasukkan ke dalam neraka: tetapi
semua itu adalah hukum konkrit yang harus jadi pegangan bagi manusia
dalam masyarakatnya, padahal Allah menyesatkan orang yang
dikehendakiNYA atau menunjukinya dengan melalui hukum kausalita yang
sengaja diatur Allah bagi setiap gerak zahir ataupun bathin. Orang
boleh menganggap hal itu main-main belaka dan tidak perlulah manusia
ini diuji lagi kalau semua hal ditentukan Allah lebih dulu, tetapi hal
itu adalah kehendak Allah pada mana manusia tidak mungkin merobahnya.


2/29. DIAlah yang menciptakan untuk kamu apa-apa yang ada di Bumi ini
seluruhnya.

13/11. Baginya (manusia itu) ada pencatat dari mukanya dan dari
belakangnya yang menjaganya menurut perintah Allah, bahwa Allah itu
tidak mengubah apa-apa pada suatu kaum (dalam Catatan itu) hingga
mereka mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka, dan ketika Allah
mengingini kejahataa pada suatu kaum maka tiada pengganti baginya, dan
tiadalah bagi mereka suatu pimpinan selain DIA.


14/4. Dan tidaklah Kami utus seorang Rasul kecuali dengan bahasa
lidah kaumnya agar dia terangkan bagi mereka (ajaran Allah). Lalu
Allah menyesatkan orang yang DIA kehendaki dan DIA tunjuki orang yang
DIA kehendaki, dan DIA Mulia Bijaksana.

18/84. Bahwa Kami menempatkan untuknya (manusia itu) di Bumi ini dan
Kami datangkan padanya dari tiap sesuatu kausalita (sebab-akibat);
Lalu dia ikutilah kausalita itu.

51/56. Dan tidaklah AKU ciptakan jin dan manusia itu kecuali untuk
menyembah AKU (di Akhirat utamanya).

57/22. Tidaklah berlaku suatu musibah di Bumi ini begitupun pada
dirimu kecuali telah ada dalam ketetapan sebelum dia Kami laksanakan,
bahwa yang demikian itu mudah saja bagi Allah.

81/29. Dan tidaklah kamu berkehendak kecuali yang dikehendaki Allah
Tuhan seluruh manusia.


B. Arti Hidup KINI.

Alquran memberikan ajaran tentang arti hidup bahwa orang
hendaklah menghubungkan dirinya secara langsung kepada Allah dengan
cara melakukan hukum-hukum tertulis dalam Alquran, dan menghubungkan
dirinya pada masyarakat sesamanya dalam melaksanakan tugas amar makrur
nahi mungkar. Hubungan vertikal dan horizontal begitu akan menimbulkan
daya juang untuk mencapai kemakmuran bersama serta ketinggian martabat
dalam saluran rasa cinta bagaikan api yang tak kunjung padam. Artinya
hidup seperti itulah satu-satunya yang mungkin dipakai untuk
memperoleh keamanan dunia hingga seseorang bebas dari rasa takut,
korupsi dan perkosaan.

Alquran bukan melarang orang mencari kekayaan dan kemuliaan dunia,
Malah dialah satu-satunya Kitab di muka Bumi ini yang paling banyak
Menyuruh, mendidik dan mengajar orang agar dapal memfaedahkan semua
yang ada di Bumi ini ditambah dengan janji kebahagiaan hidup di
Akhirat nanti. Keadaan itu bagaikan tatahidup yang saling
menguatkan untuk masyarakat manusia berbudi tinggi, sopan santun,
produktif dan memiliki kesadaran wajar tentng hidup dan tujuan
hidupnya.

2/67. Ditimpakan atas mereka kehinaan di manapun mereka berada
kecuali dengan hubungan (tali) dari Allah dan hubungan dari manusia,
dan pantaslah mereka pada kemarahan dari Allah dan ditimpakan atas
mereka kemiskinan. Yang demikian itu karena mereka kafir pada
Ayat-ayat Allah serta membunuh perkabaran-perkabaran tanpa hal logis,
yang demikian itu karena mereka menyanggah dan mereka itu
melanggar hukum.


6/32. Dan tidaklah kehidupan di dunia kini kecuali sandiwara dan
olok-olok, dan kampung Akhirat nanti lebih baik bagi orang-orang yang
menginsyafi, apa tidakkah kamu pikirkan ?

6/82. Orang-orang beriman dan tidak memakai iman mereka dengan
kezaliman, itulah orang-orang yang bagi mereka keamanan dan mereka
diberi petunjuk.

16/97. Siapa saja yang berbuat shaleh dari lelaki atau perempuan dan
dia beriman maka akan Kami hidupkan mereka dalam kehidupan yang baik
dan akan Kami balasi mereka sebagai upah mereka dengan yang lebih baik
daripada yang mereka kerjakan.

28/77. Dan ikutlah pada apa yang Allah datangkan kepadamu tentang
kampung Akhirat, dan jangan lupakan nasibmu dari hal dunia ini, dan
berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu, dan jangan
mencari perusakan di Bumi ini, bahwa Allah tidak menyukai orang-orang
yang merusak.

39/15. Maka sembahlah apa yang kamu kehendaki selain DIA. Katakanlah
:"bahwa orang-orang yang merugi ialah orang-orang merugikan dirinya
dan keluarganya pada Hari kiamat. Apa tidakkah hal itu dua kerugian
yang nyata?

67/2. DIAlah yang menciptakan kematian dan kehidupan agar DIA
menguji kamu yang mana di antara kamu yang lebih baik perbuatannya,
dan DIA Mulia dan Pengampun.

76/3. Bahwa Kami menunjukkan garis hukum padanya (manusia itu),
terserah padanya untuk bersyukur atau kafir.


C. Tujuan Hidup.

Alquran menjelaskan dengan ayat-ayat logis bahwa kehidupan kini
bukan telah berlaku sendirinya, malah sengaja diciptakan Allah
sendiriNYA tanpa serikat. Bahwa kehidupan kini bukanlah akan berlalu
tanpa akibat tetapi berlangsung dengan catatan atas semua gerak zahir
bathin yang menentukan nilai setiap pribadi untuk kehidupan konkrit
nantinya di alam Akhirat, di mana kehidupan terpisah antara yang
beriman dan yang kafir untuk selamanya. Di satu fihak berlaku
kehidupan yang amat sempurna dengan pengabdian, tanpa kecuali kepada
Allah yang Mulia Kuasa, ketika itu terlaksanalah kehendak Allah
sebagai, tercantum pada ayat 51/56 dan terlaksanalah hidup
sebenarnya yang dimaksud dalam ayat 6/32. Di lain fihak berlakulah
siksaan perih dengan penyesalan yang tak putus-putusnya:

3/133. Dan berlombalah kepada keampunan dari Tuhanmu dan sorga yang
luasnya sama dengan luas planet-planet dan Bumi ini, dijanjikan untuk
para muttaqien.

3/138. Alquran ini adalah keterangan-keterangan untuk manusia serta
petunjuk dan pelajaran bagi para muttaqien.

3/139. Dan janganlah merasa rendah diri dan janganlah berdukacita
sedangkan kamu lebih tinggi jika kamu beriman.

29/64. Dan tidaklah kehidupan di dunia kini kecuali olok-olok dan
sandiwara. dan bahwa kampung Akhirat nanti adalah kehidupan sebenarnya
jika mereka mengetahui.

95/4 Sungguh Kami ciptakan manusia itu pada perwujudan yang lebih
s/d baik. Kemudian Kami tempatkan dia kepada kerendahan yang lebih
95/6. rendah. Kecuali orang-orang beriman dan beramal shaleh, maka
untuk mereka upah yang tak dihinggakan.

Dengan keterangan di atas ini, nyatalah bahwa Alquran bukan saja
menjelaskan kenapa adanya hidup kini, tetapi juga memberikan arti
hidup serta tujuannya yang harus dicapai oleh setiap diri. Keterangan
Alquran ini dapat diterima akal sehat dan memang Kitab Suci itulah
yang mungkin memberikan penjelasan demikian.

Post a Comment